PONOROGO, RUMAH BICARA: Ada yang berbeda di saat prosesi yudisium dan pelepasan calon wisudawan dan wisudawati S1 Prodi Ilmu Pemerintahan (IP) dan Prodi Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) yang dilaksanakan pada Ahad (21/05/2023) kemarin.
Seorang wanita berkebaya nan anggun yang merupakan salah satu calon wisudawati terlihat begitu ceria dalam menyapa teman temanya.
Aris Sugiarti yang sering disapa Risti ini berasal dari tempat yang cukup jauh, yaitu dari Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Meski bisa dikata jarang sekali bertemu, wanita enerjik yang juga anggota Bhayangkari Polres Pekanbaru ini terlihat sangat akrab dengan teman-teman wisudawan maupun wisudawati lainya. Tak canggung bercanda dan saling menyapa, seolah sudah setiap hari bertemu.
Kepada kanalindonesia.com, Risty bertutur, “ perkenalkan Mas saya Risty, seorang ibu Bhayangkari, yang kebetulan suami berdinas di Polres Banjarbaru Kalimantan Selatan,”ucapnya memulai bincang-bincang.
Risty bercerita, jika dirinya telah hampir 15 tahun mendampingi sang suami yang saat ini bertugas sebagai anggota Polri di Kalimantann Selatan.
“Saya lulusan sebuah SMA di Jatisrono, Wonogiri, Jawa Tengah. Saya mendapatkan informasi kalau ada penerimaan mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi yang ada di Ponorogo, Jawa Timur,”terangnya.
Risty melanjutkan, sebelumnya dirinya mendapatkan informasi dari suaminya, Aipda Eko fitriyana,” sebelumnya suami saya mendapat informasi dari teman lama sewaktu sekolah di masa SMA, dan sekarang teman suami saya tersebut tenyata menjadi salah satu dosen di kampus tersebut,’tuturnya.
Risty mengaku tertarik untuk mengikuti program Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, karena merasa nyaman saat pandangan pertama terhadap kampus yang ada di kota reog tersebut.
“Begitu mendapat informasi dari suami, saya langsung tertarik. Selain itu sayang dan cintanya saya dengan tanah Jawa yang memliki banyak sejarah. Saya mencintai keberagaman budaya walaupun saya lahir dan besar di Kalimantan tapi kecintaan saya pada Jawa tidak bakalan luntur oleh apapun, selain karena merantau untuk mencari pengalaman hidup,”lanjutnya.
Sebagaimana yang lainya, dalam mengikuti perkulian program di RPL Unmuh Ponorogo tersebut Risty mengaku,” perjalanan saya selama mengikuti perkuliahan di Unmuh Ponorogo adalah terhitung singkat, karena hanya ditempuh kurang dari 2 tahun. Perjalanan selama mengikuti jadwal perkuliahan cukup singkat, yaitu dengan pertemuan beberapa kali dan sisanya karena alasan domisili yang berada di luar pulau dan masih masa pademi covid, akhirnya saya bisa sambil mengikuti jadwal perkuliahan secara online. Tetapi ketika masuk penyusunan skripsi saya berusaha pulang pergi (PP) Kalimantan- Jawa, sampai sidang skripsi, akhirnya tiba saatnya saya dan teman-teman lainya mengikuti prosesi yudisium pada Ahad (21/05/2023) lalu, dan InsyaAllah saya bersama teman teman seangkatan dan satu jurusan akan mengiktui wisuda yang dilaksanakan pada Rabu (24/05/2023) besuk,”terangnya.
Risty pun harus rela meninggalkan keluarganya untuk tinggal di Jawa sejak tanggal 18 Mei dan ijin bekerja selama 1 minggu agar bisa mengkuti prosesi Yudisium dan pelepasan serta wisuda.
“Selama berkuliah di Unmuh Ponorogo saya sangat terkesan, meskipun singkat saya senang dan merasa bangga, karena dapat bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai kota di Pulau Jawa. Mereka sudah saya anggap saudara ketemu gede. Dan untuk yang terhormat para dekan dan dosen Unmuh Ponorogo, khusunya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, semoga semua diberikan kesehatan dan sukses selalu ke depanya untuk semakin menjaga dan meningkatkan mutu dan kualitas kampus Unmuh Ponorogo. Tak lupa untuk semua teman-teman seangkatan saya megucapkan banyak terimakasih atas semua perkenalan dan persahabatan singkat kita semoga selalu terjalin silaturaahmi kita selamanya,”pungkasnya.
Diketahui, dalam prosesi dan pelepasan tersebut semua calon wisudawan; dosen; karyawan serta tamu yang hadir mengenakan pakaian Ponoragan sedangkan untuk para wanita tampil cantik nan anggun dengan mengenakan kebaya.
Suasana Ponoragan bertambah terasa saat jajaran FISIP UMPO mulai dari Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, dan para dosen memasuki ruangan diiringi instrumen Reyog.
“Acara ini mengusung tema Kebangkitan Nasional yang dikemas dengan konsep Ponoragan. Warok dan budaya Ponoragan menjadi budaya yang akan kita angkat sebagai budaya kebangkitan Ponorogo,” ucap Dekan FISIP UMPO Ayub Dwi Anggoro, Ph D dalam sambutanya..
Dikatakan, kali ini berhasil meluluskan 105 mahasiswanya. Rinciannya dari Ikom 56 orang, dan IP 49 orang. Spesialnya, jumlah tersebut termasuk angkatan pertama mahasiswa dari program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
The post Waow….Ada Anggota Bhayangkari dari Banjarbaru Kalimantan Jadi Calon Wisudawati Umpo Besuk appeared first on Kanalindonesia.com.
Dikutip dari : kanalindonesia.com